Database Penduduk Indonesia yang Valid dan Bisa di Akses Online, Mungkinkah Ada?

Beberapa tahun terakhir ini setiap ada kenaikan BBM ( Bahan Bakar Minyak ), masyarakat Indonesia dimanjakan dengan kompensasi berupa uang dengan nominal beberapa ratus ribu rupiah, selama tiga bulan berturut-turut. Entah apa saja istilahnya, tergantung pada pemerintahan yang sedang memimpin, prinsipnya semua memberikan uang sumbangan sebagai uang untuk me-ninabobo-kan rakyat meskipun hanya tiga bulan. Alhasil, rakyat senang bukan kepalang.. Siapa dapat pujian..? Lalu bagaimana kehidupan selanjutnya..?

Walaupun harus berjuang lagi dengan berdesak-desakan dibawah terik matahari, mereka tidak peduli yang penting dapat uang cuma-cuma, asyiikk..

Database Penduduk Indonesia Online

Padahal, untuk menghadapi kehidupan berikutnya mereka harus berjuang sendiri ditengah harga bahan pokok yang semakin meroket sebagai akibat kenaikan BBM tersebut. Belum lagi permasalah pada pendataan penerima bantuan tersebut yang terkesan kurang up to date, serta permasalahan lain yang sepertinya hanya pengulangan saja tanpa ada perubahan. Berikut ini permasalahan yang selalu berulang-ulang saat kompensasi BBM :

1. Data Penerima Bantuan Tidak Valid
Data penerima bantuan merupakan hal terparah dari setiap diselenggarakannya kompensasi BBM dan akibatnya rakyat pun harus menjadi tumbal dengan berdesakan bahkan korban nyawa pun harus melayang demi mendapatkan jatah kompensasi tersebut.

Data yang tidak valid ditandai dengan adanya rakyat yang tidak terdaftar dalam penerima bantuan kompensasi, sementara di lain sisi beberapa orang yang datang dengan menggunakan sepeda motor keluaran baru dan memakai perhiasan di leher dan jari mereka justru masuk dalam daftar penerima bantuan. Ada apa ini..? Benarkah mereka sudah kaya ketika penerimaan kompensasi berlangsung namun data yang dulu mereka masih miskin dan layak menerima bantuan..?

2. Ada Penyelewengan Dana dengan Memotong Dana dari Penerima
Penyelewengan dana memang sangat rentan sekali dalam pembagian bantuan kompensasi BBM ini, entah apa saja dalih yang digunakan. Tapi biasanya yang banyak digunakan adalah untuk membantu mereka yang tidak masuk dalam daftar penerima bantuan. Namun kenyataannya, uang hasil pemotongan tersebut tidak disalurkan kepada penerima yang semestinya justru dinikmati oleh pihak-pihak tertentu saja.

Mengapa hal ini terjadi berulang-ulang? Padahal kata pepatah, keledai tidak akan jatuh pada lubang yang sama, tapi kok seperti ini ya..?

Menyikapi data yang selalu tidak update, mungkinkah Indonesia memiliki sistem seperti di luar negeri yang bisa mengakses data setiap penduduknya dengan informasi yang sangat lengkap tentang biodata penduduk tersebut. Didalamnya menyajikan data menjelaskan sejarah setiap penduduk sejak awal lahir, sekolah, kerja, pernah tinggal dimana saja, pernah berurusan dengan pihak berwajib atau belum, termasuk kemampuan ekonomi yang dilihat dari pekerjaan terakhir.

Dengan data yang jelas dan dapat diakses dengan cepat tentunya ini akan sangat membantu pemerintah dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan masyarakat menengah ke bawah yang tentunya tidak ada lagi atau meminimalisir salah sasaran. Mungkin tidak ya terwujud di Indonesia?

Banyak orang Indonesia yang mempunyai kemampuan, hanya saja kadang tidak mendapatkan ruang untuk menunjukkan kemampuan tersebut hanya karena tidak diperhatikan atau tidak dibutuhkan karena pemerintah lebih sibuk mengurus hal lain yang bisa dikatakan berbelit-belit. Jika saja lowongan kerja dibagian ini dibuka, tentunya banyak anak bangsa yang kompeten yang bisa mengumpulkan data sehingga lebih valid dan lebih cepat serta mudah diakses ketika dibutuhkan untuk segera seperti kompensasi BBM ini.

Semoga kedepan, tidak ada lagi tumbal nyawa yang harus dibayar oleh Rakjat Djelata karena terinjak-injak oleh kebijakan-kebijakan yang ternyata tidak tepat sasaran tersebut. Ataukah rakyat sudah di anggap seperti keset yang diinjak ketika dibutuhkan dan diacuhkan ketika kaki kita sudah bersih..? Atau seperti bambu yang dibutuhkan menjadi tiang penyangga ketika membangun rumah dan ketika rumah sudah jadi megah dan cantik maka dibuang begitu saja bambu-bambu tersebut karena sudah tidak berguna..?

No comments:


About | Contact | Privacy Policy
Copyright © Blog Radja - Powered by Blogger